Cerita Hot Adik Iparku Pengganti Disaat Istriku Tak Ada di Samping - Cerita Hot Terpanas

Selasa, 20 Februari 2018

Cerita Hot Adik Iparku Pengganti Disaat Istriku Tak Ada di Samping

CeritaHotTerpanass - Aku punya adik ipar, Novia namanya. Orangnya cantik, masi di SMU. Bodinya proporsional, gak toge tapi tocil juga enggak. Pinggulnya rada gede juga sehingga kalo liat dia jalan pake jins ketat dari blakang, goyangan pantatnya merangsang juga. Yg lebi merangsang lagi, Novia punya kumis halus diatas bibir mungilnya. Pasti jembutnya rimbun deh, dan yg lebi penting lagi napsunya besar.


Aku gak tau napa kok dia dikirim orang tuanya ke tempat kakaknya (istriku) untuk melanjutkan sekolahnya, padahal dia baru kelas 1. Biasanya kalo dah lulus SMU ya mo nerusin sekolah pindah bisa dimengerti. Aku gak banyak nanya ke istri tentang kepindahan Novia kerumahku. Yg aku tau, Novia tu bukan adik kandung istri tapi dia diangkat anak oleh mertuaku sejak kecil, dan sdh dianggap sebagai anak sendiri.

Istriku kerja sebagai tenaga marketing suatu perusahan asing sehingga sering sekali mendapat tugas keluar kota, sedang aku bekerja sebagai konsultan freelance, sehingga banyak melakukan pekerjaan dari rumah saja. Ketempat klien kalo diperlukan saja. Ya gak apa si, itung-itung aku jadi penunggu rumah.

Makanya aku seneng banget ketika Novia tinggal dirumahku. Aku membantu mengurus kepindahan Novia ke SMU yg deket dengan rumahku, repot juga birokrasinya, tapi dengan sedikti pelicin semuanya akhirnya beres dan Novia diterima disekolah tersebut dan boleh langsung masuk. Baru 2 hari Novia dirumah, istriku dapet tugas keluar kota lagi ke Sulawesi sehingga makan waktu 2 mingguan. Ya namanya tugas, harus dilaksanakan, baeknya kami belon punya anak, sehingga aku gak repot kalo ditinggal2 seperti itu. aku terbiasa mengurus rumahtangga, karena sejak dulu aku selalu hidup sendiri.

Sore itu, Novia aku ngajak ngobrol di sofa. Dia pake celana pendek yg pendek banget dan tanktop, kayanya gak pake bra, sehingga toketnya bergerak mengikuti gerakan badannya. Merangsang juga ni anak. Aku nanya kenapa kok dia pindah ketempatku.

“Mangnya mas gak tau ya”, kata Novia.

“Aku gak nanya kakakmu Vi, dia juga gak crita apa-apa ke aku, cuma bilang kamu mo pindah skolah kesini ja”.

“Novia malu ni mas critanya”.

“Napa malu, aku kan masmu sendiri”.

“aku maen ma om tetangga rumah mas”.

“Wah, enak dong si om dapetin kamu”.

“Ah mas, Novia serius ni”.

“Ya terus?”

“Si om juga yg mrawanin Novia, tapi enak, makanya Novia jadi ketagihan terus deh maen ma si om”.

“Kamu maennya dimana Vi’.

“Mula-mula dirumah si om, waktu tantenya lagi pergi. Dah gitu suka janjian ketemuan di mal, trus cek in ke motel, waktu Novia pulang skolah”.

“maennya brapa ronde kalo dimotel”.

“Karna gak bisa lama-lama ya cuma 2 ronde, kan mesti pulang sore Novia nya”.

“Gak perna sampe nginep ya Vi”. Perna mas, si om bohong ma tante katanya mo pergi keluar kota, padahal cek in ma Novia di hotel semalem. Novia bilang ma bonyok nginep dirumah temen. Wah si om napsu banget maennya dihotel, ampe 4 ronde mas”.

“Wah mas jadi kringeten neh ngebayangin Novia maen ma si om”.

“Kok ngebayangin si mas”.

“La iya lah, kamu critanya napsuin gitu”.

“Trus mas ngaceng ya”

“La iya lah, lelaki mana yg gak ngaceng kalo dengerin Novia crita lagi maen. Trus kenapa kok Novia disuru ketempat mas ma kakak?”

“Ketauan juga mas ma bonyok. Ada yg bilang dia liat Novia ma si om gandengan di ml. Ya udah deh, Novia gak bisa ngelit lagi. Heboh juga karena bonyok mengcounter si om. Baiknya bisa didamein, tadinya bokap mo bawa kasus ini ke polisi segala. Baeknya enggak”.

“Kadung malu, makanya Novia disuru ke tempat mas ma kakak. Mas masi kringeten?” tanyanya sambil tertawa, manis sekali ni akan, seksi lagi cuma celana pendek banget dan tanktop tanpa bra.

“Mas, dah nikah segini lama kok gak punya anak si, mas gak bisa ya”.

“Enak aja, mo mas buktiin ma kamu kalo mas bisa?” jawabku membuka front.

“Mangnya mas brani ngelakuin ma Novia?”

“Napa enggak, kalo Novianya mau tapi”. Novia diem saja.

“Mau gak Vi, aku si mau banget lo”.

“Gak enak ma kakak mas”.

“Ya tapi kakakmu tu kerjanya kluar kota terus, mas ditinggal sendiri terus, gimana mo bikin anak kan”.

“Kacian, mas kesepian ya, kan skarang ada Novia yg nemenin”. Dia duduk merapat ke aku.

“Mau ya Vi”, kataku sambil mengelus pipiku.

Novia noleh ke aku, aku tdk menyia-nyiakan kesempatan ini, perlahan tapi pasti aku mengecup bibir mungilnya. Novia membiarkan aku mengulum-ngulum bibirnya, kemudian ciuman kuarahkan ke lehernya, terus menyusur kepipinya. Tubuhnya bergeser makin merapat, bibirnya kulumat lagi dengan lembut. Sambil kunikmati lidahnya yg menjelajah di mulutku, tangan kuslusupkan kedalam tanktopnya dan meremas lembut toketnya yg masih terbungkus bra. Ohh.., toketnya ternyata tercakup seluruhnya dalam tanganku.

Dan Novia rasanya sdh tdk kuat menahan gejolak napsunya, padahal baru awal pemanasan.

“Kamu dah pengen ya Vi”.

“Iya mas, dah lama rasanya Novia gak ngerasain nikmat lagi”.

“Mau kan aku kasi kenikmatan”.

“Mau banget mas”. Bibirku mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tanktopnya, lehernya kukecup, kujilat kadang kugigit lembut.

Sambil tanganku terus meremas-remas toketnya. Kemudian tanganku menjalar ke punggungnya dan melepas kaitan branya sehingga toketnya bebas dari penutup. Bibirku terus menelusur di permukaan kulitnya. Dan mulai pentil kirinya tersentuh lidahku dan kuhisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketnya akan kuhisap. Dan tangan satuku mulai turun dan memainkan pusernya, membuat Novia merasa geli tapi nikmat, napsunya makin berkobar karena elusan tanganku.

Kemudian tanganku turun lagi dan menjamah selangkangannya. mekinya yg pasti sdh basah sekali. Lama hal itu kulakukan sampai akhirnya aku kemudian membuka ristsluiting celana pendeknya dan menarik celananya ke bawah. Tinggalah CD mininya yg tipis yg memperlihatkan jembutnya yg lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. jembutnya lebih terlihat jelas karena CDnya sdh basah karena cairan mekinya yg sdh banjir.

Kubelai celah mekinya dengan perlahan. Sesekali jariku menyentuh i tilnya’ karena ketika dielus pahanya otomatis mengangkang agar aku bisa mengakses daerah mekinya dengan leluasa. kemudian CDnya yg sdh basah itu kulepaskan. Novia mengangkat pantatnya agar aku bisa melepas pembungkus tubuhnya yg terakhir.

Jariku mulai sengaja memainkan i tilnya. Dan akhirnya jariku itu masuk ke dalam mekinya. bibirku terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali kuhisap dan terus menjalar ke perutnya. Dan akhirnya sampailah ke mekinya.

Nonton Bokep Jepang - Kali ini kucium jembutnya yg lebat dan bibir mekinya kubuka dengan dua jari. Dan akhirnya kembali mekinya kumainkan dengan bibirku, kadang bibirnya kuhisap, kadang i tilnya, akhirnya lidahku masuk di antara kedua bibir mekinya sambil menghisap i tilnya. Hanya dalam beberapa menit Novia benar-benar tak tahan. Dan.. Novia mengejang dan dengan sekuatnya Novia berteriak sambil mengangkat pantatnya supaya merapatkan i tilnya dengan mulutku, dia meremas-remas rambutku. Aku terus mencumbu mekinya, belum puas aku memainkan mekinya hingga napsunya bangkit kembali dengan cepat.

“Mas, Novia sdh pengen dientot.” katanya memohon sambil membuka pahanya lebih lebar.

Aku pun bangkit, mengangkat badannya yg sdh lemes dan kubawa ke kamar. Novia kubaringkan di ranjang dan aku mulai membuka baju, kemudian celana. Novia terkejut melihat penisku yg besar dan panjang nongol dari bagian atas CDku. Kemudian aku juga melepas CDku.

“Mas, gede banget penis mas, mana panjang lagi”.

“Mana gedean ma si om?”

“gedean mas lah”. Sementara itu Novia terbaring menunggu.

penisku yg besar dan panjang dan sdh maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Novia merinding apakah muat penis segitu besarnya di mekinya. Dan saat aku pelan-pelan menindihnya, Novia membuka pahanya makin lebar, rasanya tdk sabar mekinya menunggu masuknya penisku yg extra gede itu.

Novia pejamkan mata. Aku mulai mendekapnya sambil terus mencium bibirnya, bibir mekinya mulai tersentuh ujung penisku. Sebentar kuusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir mekinya terdesak menyamping. Terdesak penis besarku itu. Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang mekinya dimasuki penisku. Novia menahan nafas. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk penisku. Novia mendesah tertahan karena rasa yg luar biasa nikmatnya.

Terus.. Terus..Akhirnya ujung penisku menyentuh bagian dalam mekinya, maka secara refleks Novia merapatkan pahanya, aku terus menciumi bibir dan lehernya. Dan tanganku tak henti-henti meremas-remas toketnya. penis besarku mulai kuenjotkan halus dan pelan. supaya Novia tdk kesakitan. Novia benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat yg belum pernah dia alami.

Nafasnya cepat sekali memburu, terengah-engah. Novia benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan penis besar ku. Maka hanya dalam waktu yg singkat Novia makin tak tahan. aku tahu bahwa Novia semakin hanyut. Maka makin gencar aku melumat bibir dan lehernya, dan remasan di toketnya makin kuat.

Dengan tusukan penisku yg agak kuat dan kupepet i tilnya dengan menggoyang goyangnya, Novia menggelepar, tubuhnya mengejang, tangannya mencengkeram kuat-kuat sekenanya. mekinya menegang, berdenyutdan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yg belum pernah dia alami. Novia benar benar menerima kenikmatan yg luar biasa. Novia tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan.

“Mas, Novia nyampe maas”, teriaknya.

Setelah selesai, pelan pelan tubuhnya lunglai, lemas. dua kali Novia nyampe dalam waktu relatif singkat, aku membelai rambutnya yg basah keringatan. Dia membuka matanya, aku tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak henti hentinya toketnya kuremas-remas pelan.

Tiba tiba, serangan cepat bibirku melumat bibirbya kuat dan diteruskan ke leher serta tanganku meremas-remas toketnya lebih kuat. Napsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali aku mengenjotkan penisku semakin cepat. Uhh, sekali lagi Novia nyampe, yg hanya selang beberapa menit, dan kembali Novia berteriak lebih keras lagi. Aku terus mengenjotkan penisku dan kali ini aku ikut menggelepar, wajahku menengadah. Satu tanganku mencengkeram lengannya dan satunya menekan toketnya.

Nonton Bokep Jepang Terbaru - Novia makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yg kuat di dalam mekinya, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi mekinya, hangat sekali dan terasa sekali peju yg keluar seolah menyembur seperti air yg memancar kuat.

Setelah selesai, aku memiringkan tubuh dan tanganku tetap meremas lembut toketnya sambil mencium wajahnya. Novia senang dengan perlakuanku terhadapnya.

“Vi, kamu luar biasa, mekimu peret dan nikmat sekali”, pujiku sambil membelai dadanya.

“Mas juga hebat. Bisa membuat Novia nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Novia bisa nyampe dan merasakan penis raksasa. Hihi..”

“Jadi kamu suka dengan penisku?” godaku sambil menggerakkan penisku dan membelai belai wajahnya.

“Ya mas, penis mas nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabnya jujur.

“Enak mana mas, ngen totin kakak apa ngen totin Novia”.

“Nikmat ma kamu Vi, meki kamu peret banget”.

“Mangnya meki kakak gak perert, kan kakak belon punya anak”.

“Gak tau deh, aku puas banget ngen totin kamu”.

“Ya udah, mas ngen totin Novia ja kalo kakak kluar kota”. Aku tdk langsung mencabut penisku, tapi malah mengajak mengobrol sembari penisku makin mengecil.

Dan tak henti-hentinya aku mencium, membelai rambutnya dan yg paling aku suka membelai toketnya. Novia merasakan pejuku yg bercampur dengan cairan mekinya mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan penis kucabut sambil menciumnya lembut sekali. Benar benar Novia terbuai dengan perlakuanku. Novia tertidur dalam pelukanku, sepertinya dia merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yg selama ini hanya dibayangkan saja.

Novia bangun masih dalam pelukanku.

“Kamu tidur nyenyak sekali, Vi”, kataku sambil membelai rambutnya.

Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Aku lalu mengajaknya mandi. Kubimbing Novia ke kamar mandi, saat berjalan Novia merasa masih ada yg mengganjal mekinya dan ternyata masih ada peju yg mengalir di pahanya, saking banyaknya aku mengecretkan peju di dalam mekinya.

Dalam bathtub yg berisi air hangat, Novia duduk di atas pahaku. Aku mengusap-usap menyabuni punggungnya, dan Noviapun menyabuni punggungku. Aku memeluknya sangat erat hingga dadaku menekan toketnya. Sesekali Novia menggeliatkan badannya sehingga pentilnya bergesekan dengan dadaku yg dipenuhi busa sabun. pentilnya semakin mengeras. Pangkal pahanya yg terendam air hangat tersenggol-senggol penisku. Hal itu menyebabkan napsunya mulai berkobar kembali.

Novia kutarik sehingga menempel lebih erat ke tubuhku. Aku menyabuni punggungnya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tanganku terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Aku mengusap-usap pantatnya dan kuremasnya. penisku pun mulai ngaceng ketika menyentuh mekinya. Terasa bibir luar mekinya bergesekan dengan penisku. Dengan usapan lembut, aku terus menyusuri pantatnya. Aku mengusap beberapa kali hingga ujung jariku menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan mekinya.

“Mas nakal!” desahnya sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Novia merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yg mengalir dari mekinya. Novia menggeliatkan pinggulnya. Aku mengecup lehernya berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir mekinya. Tak lama kemudian, tanganku semakin jauh menyusur hingga akhirnya mengusap-usap lipatan bibir luar mekinya. Aku berulang kali mengecup lehernya. Sesekali kujilat, sesekali kugigit dengan gemas.

“Aarrgghh.. mmmppphhh.. mmmppphhhh..” rintihnya berulang kali. Lalu Novia bangkit dari pangkuanku. Novia tak ingin nyampe hanya karena jari yg terasa kesat di mekinya.

Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Dengan cepat aku pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhnya. Aku tak ingin Novia terjatuh. Aku menygga punggungnya dengan dadaku. Lalu kuusapkan kembali cairan sabun ke perutnya. Aku menggerakkan tangan keatas, meremas dengan lembut kedua toketnya dan pentilnya kujepit2 dengan jempol dan telunjuk. Pentil kiri dan kanan kuremas bersamaan. Lalu aku mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya.

“Mas, lama amat menyabuninya” rintihnya sambil menggeliatkan pinggulnya.

Novia merasakan penisku semakin keras dan besar. Hal itu dapat dirasakannya karena penisku makin dalam terselip di pantatnya. Tangan kirinya segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji pelerku dengan gemas. Aku menggerakkan telapak kanan ke arah pangkal pahanya. Sesaat aku mengusap usap jembut lebatnya, lalu mengusap mekinya berulang kali. Jari tengahku terselip di antara kedua bibir luar mekinya. Aku mengusap berulang kali. i tilnya pun menjadi sasaran usapanku.

“Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan penisku makin kuat menekan pantatnya.

Novia merasa lendir membanjiri mekinya.Novia jongkok agar mekinya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah diantara bibir mekinya dengan mengusapkan 2 jarinya.

Ketika menengadah Novia melihat penisku telah berada persis didepannya. penisku telah ngaceng berat.

“Mas, kuat banget sih, baru aja ngecret di meki Novia sekarang sdh ngaceng lagi”, katanya sambil meremas penisku, lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya ujung kepala penisku. Tubuhku bergetar menahan nikmat ketika Novia menjilati kepala penisku. Aku meraih bahunya karena tak sanggup lagi menahan napsu.

Setelah Novia berdiri, kaki kirinya kuangkat dan kuletakkan di pinggir bath tub. Novia kubuat menungging sambil memegang dinding di depannya dan aku menyelipkan kepala penisku ke celah di antara bibir mekinya.

“Argh, aarrgghh..,!” rintihnya.

Aku menarik penisku perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar mekinya ikut terdorong bersama penisku. Perlahan-lahan menarik kembali penisku sambil berkata

“Enak Vi?” “Enaak banget mas”. Aku mengenjotkan penisku dengan cepat sambil meremas bongkah pantatnya dan tanganku satunya meremas toketnya.

“Aarrgghh..!” rintihnya ketika merasakan penisku kembali menghunjam mekinya.

Novia terpaksa berjinjit karena penisku terasa seolah membelah mekinya karena besarnya. Terasa mekinya sesek kemasukan penisku yg besar dan panjang itu. Aku dengan erat mememegang pinggulnya dan mengenjotkan penisku keluar masuk dengan cepat dan keras.

Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahaku berbenturan dengan pantatnya.

“Aarrgghh.., aarrgghh..! Mas.., Novia nyampe..!” Novia lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya.

Aku juga tdk dapat menahan pejuku lebih lama lagi.

“Aarrgghh.., Vi”, kataku sambil menghunjamkan penisku sedalam-dalamnya.

“Mas.., sstt, sstt..” katanya karena berulangkali merasa tembakan pejuku dimekinya.

“Aarrgghh.., Vi, enaknya!” bisikku ditelinganya.

“Mas.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dientot mas”, jawabnya karena nikmat ketika dia nyampe. aku masih mencengkeram pantatnya sementara penisku masih nancep dimekinya. Beberapa saat kami diam di tempat dengan penisku yg masih menancap di mekinya.

Kemudian aku membimbingnya ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Setelah selesai aku keluar duluan, sedang Novia masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yg masih basah dan masih bertelanjang bulat, Novia keluar dari kamar mandi. Aku sdh menyiapkan makan seadanya.

Novia kupersilakan minum dan makan sambil mengobrol, dan diiringi lagu lembut. Setelah makan, aku lalu memintanya duduk di pangkuanku. Novia menurut saja.

Sambil mengobrol, Novia kumanja dengan belaian. Kuraih dagunya, dan kucium bibirnya dengan hangatnya, Novia mengimbangi ciumanku. selanjutnya aku mulai meremas-remas lembut toketnya, kemudian menelusuri antara dada dan pahanya. Novia sadar bahwa sesuatu yg dia duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung Novia bangkit. Novia bersimpuh di depanku, penisku sdh mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.

Kepala penisku sdh mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu diraih,dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi. sebelum penuh ngacengnya langsung Novia mengulum penisku. Novia memainkan kulup penis yg tebal dengan lidahnya. Ditariknya kulup ke ujung, membuat kepala penisku tertutup kulupnya dan segera dikulum, dimainkan kulupku dengan lidahnya dan diselipkannya lidahnya ke dalam kulupku sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup dan kepala penisku. Enak rasanya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya penisku makin membengkak. aku mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya semakin penuh.

“Mas hebat ya sdh ngaceng lagi, kita lanjut Vik mas”, katanya yg juga sdh terangsang. Aku makin tak tahan menerima rangsangan lidahnya.

Maka Novia kuajak ke tempat tidur. kakinya kutahan sambil tersenyum, kuteruskan dengan membuka kakinya dan aku langsung menelungkup di antara pahanya.

“Aku suka melihat meki kamu Vi” ujarku sambil membelai bulu jembutnya yg lebat.

“Mengapa?”

“Sebab jembutmu lebat dan cewek yg jembutnya lebat napsunya besar, kalau dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”.

Aku terus membelai jembutnya dan bibir mekinya. Kadang-kadang kucubit pelan, kutarik-tarik seperti mainan. Novia suka mekinya dimainkan berlama-lama, Novia terkadang melirik apa yg kulakukan. Seterusnya dengan dua jari aku membuka bibir mekinya, Novia makin terangsang dan makin banyak keluar cairan dari mekinya. aku terus memainkan mekinya seolah tak puas-puas memperhatikan mekinya, kadang kadang kusentuh sedikit i tilnya, membuat Novia penasaran.

Tak sadar pinggulnya mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat Novia mengangkat pinggulnya, langsung kusambut dengan bibirku. Aku menghisap lubang mekinya yg sdh penuh cairan. Lidahku ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk mekinya, dan saat kujilat i tilnya dengan ujung lidah, cepat sekali menggelitik ujung i tilnya, benar benar Novia tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat Novia tak sadar berteriak..

“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia terangsang, dan Novia sdh tak tahan lagi.

“Ayo dong mas, Novia pingin dientot lagi” ujarnya sambil menarik bantal.

Aku langsung menempatkan tubuhku makin ke atas dan mengarahkan penis gedeku ke arah mekinya. Novia masih sempat melirik saat aku memegang penisku untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir mekinya. saat kepala penisku telah menyentuh di antara bibir mekinya, Novia menahan nafas untuk menikmatinya.

Setelah kepala penisku mulai menyelinap di antara bibir mekinya dan menyelusup lubang mekinya, pelan-pelan kutekan dan aku mulai mencium bibirnya lembut. Makin ke dalam. Novia merapatkan pahanya supaya penisku tdk terlalu masuk ke dalam. Aku langsung menjepit kedua pahanya hingga terasa sekali penisku menekan dinding mekinya. penisku semakin masuk. Belum semuanya masuk, aku menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulnya naik mencegahnya agar tdk lepas.

Beberapa kali kulakukan sampai akhirnya Novia penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah aku puas menggodanya, tiba tiba dengan hentakan agak keras, kupercepat gerakan mengenjot hingga Novia kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, aku meremas toketnya dan menciumi lehernya. Akhirnya Novia mengelepar-gelepar. Dan sampailah Novia kepuncak. Tak tahan Novia berteriak, terus.

aku menyerang dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya Novia melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat Novia meneruskannya. Novia memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenaganya dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya aku pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatku. Novia terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran. Hampir pingsan Novia menerima kenikmatan yg berkepanjangan. Benar-benar Novia tdk menyesal ngen tot dengan aku, aku dapat mengolah tubuhnya menuju kenikmatan yg tiada tara.

Kemudian pahaku mulai kembali menjepit kedua pahanya dan kurapatkan, tubuhku menindihnya serta lehernya kembali kucumbu. Novia memeluk tubuhku yg besar dan aku kembali meremas toketnya. Pelan-pelan mulai kuenjotkan penisku. Kali ini Novia ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yg terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Tanganku terus menelusuri permukaan tubuhnya. Dadaku merangsang dadanya setiap kali bergeseran mengenai pentilnya. Dan penisku kupompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirku menjelajah leher dan bibirnya. Lama kelamaan tubuhnya yg semula lemas, mulai terbakar lagi.

Novia berusaha menggeliat, tapi tubuhnya kupeluk cukup kuat, hanya tangannya yg mulai menggapai apa saja yg dia dapat. Aku makin meningkatkan cumbuan dan memompakan penisku makin cepat. Gesekan di dinding mekinya makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini lehernya kugigit agak kuat dan kumasukkan seluruh batang penisku serta kugoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di i tilnya. Maka jebol lah bendungannya, Novia mencapai puncak kembali.

Kali ini terasa lain, tdk liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba aku dengan cepat mengenjot lagi. Kembali Novia berteriak sekuatnya menikmati ledakan orgasme yg lebih kuat, Novia meronta sekenanya. dia menggigit pundakku saat aku menghujani dengan kenikmatan yg bertingkat-tingkat. Sesaat aku menurunkan gerakanku, tapi saat itu kubalik tubuhnya hingga Novia di atas tubuhku. Novia terkulai di atas tubuhku.

Dengan sisa tenaganya Novia mengeluarkan penisku dari mekinya. Dan diraihnya batang penisku. Tanpa pikir panjang, penisku yg masih berlumuran cairan mekinya sendiri dikulum dan dikocok. Dan pinggulnya kuraih hingga akhirnya Novia telungkup di atasku lagi dengan posisi terbalik. Kembali mekinya yg berlumuran cairan jadi mainanku, Novia makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian penisku. Aku memeluk pinggulnya. Kuhisap i tilnya sambil ujung lidahku menari cepat sekali.

Tubuhnya mengejang dan dia menjepit kepalaku dengan kedua pahanya dan dirapatkannya pinggulnya agar bibir mekinya merapat ke bibirku. Novia gak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar Novia menggigit agak kuat penisku dan dicengkeramnya dengan kuat saat dia masih menikmati orgasme.

“Vi, aku mau ngecret Vi, di dalam mekimu ya”, kataku sambil menelentangkan Novia.

“Ya, mas”, jawabnya.

Aku menaiki Novia dan dengan satu hentakan keras, penisku yg besar sdh kembali menyesaki mekinya. Aku langsung mengenjot penisku keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuhkupun mengejang. Pantat dihentakkannya ke atas dengan kuat sehingga penisku nancap semuanya ke dalam mekinya dan akhirnya cret .. cret ..crett, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecret yg ketiga masih saja pejuku masi keluar banyak. Aku menelungkup diatasnya sambil memeluknya erat-erat.

“Vi, nikmat sekali ngen tot sama kamu, meki kamu kuat sekali cengkeramannya ke penisku”, bisikku di telinganya. “Ya mas, Novia juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman meki Novia terasa kuat karena penis mas kan gede banget. Rasanya sesek deh meki Novia kalau mas neken penisku masuk semua. Kalau ada kesempatan, Novia dientot lagi ya mas”, jawabnya.

“Ya sayang”, lalu bibirnya kucium dengan mesra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar